Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Renungan Kristen
46.
"Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?
47.
Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku
serta melakukannya--Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat
disamakan--,
48.
ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali
dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah
dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena
rumah itu kokoh dibangun.
49.
Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak
melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah
tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan
hebatlah kerusakannya."(Lukas 6 : 46-49)
Membangun rumah yang kokoh membutuhkan pondasi yang kuat,
agar konstruksi rumah dapat berdiri di
tegak atas tanah. Sebab tanah yang gembur akan mudah berubah bentuk bila terkena
tekanan, terutama kalau dalam keadaan basah. Kita sering mendengar kasus
gagalnya konstruksi bangunan tinggi yang menyebabkan bangunan itu miring. Salah satu yang terkenal adalah kasus “Menara Pisa” di
Italia, yang miring dan sebagian lantainya masuk ke dalam tanah akibat pondasinya ambles ke dalam tanah sedalam 3 meter. Pondasi yang
salah konstruksi tak dapat menghalangi amblesnya bangunan menara itu, sehingga menjadi
miring. Ada lagi kasus bangunan rumah sakit di Bandung yang miring sehingga ranjang pasien yang beroda bisa jalan sendiri kalau tak dikunci.
Pembangunan di daerah bekas rawa yang gembur memiliki
kesulitan tersendiri, karena tanah mudah ambles saat basah. Maka ukuran pondasi
harus besar, bahkan perlu pondasi khusus seperti tiang pancang atau pondasi tipe raft (rakit). Hal ini juga
terjadi di daerah pantai yang tanahnya berupa lapisan pasir mengandung garam.
Biaya konstruksi pondasi sangat mahal, bisa mencapai 30 % dari biaya bangunan, tapi membangun rumah tanpa pondasi yang kuat sama saja mempertaruhkan harta dan nyawa kita. Bangunan yang kita buat bisa roboh atau miring karena ambles ke dalam tanah.
Maka pengandaian Tuhan Yesus dalam Lukas 6 : 46-49 sangatlah tepat. Tuhan Yesus
menggambarkan bahwa orang yang membaca firman Tuhan dan melakukannya seperti
membangun rumah di atas pondasi batu yang kuat, yang tak akan roboh saat diterjang banjir.
Tetapi orang yang membaca firman Tuhan dan tidak mau melakukannya seperti membangun rumah di atas tanah tanpa pondasi, yang akan rusak parah saat diterjang banjir.
Sebab saat ada banjir pastilah pasir atau tanah gembur akan terkikis oleh air, dan akan mudah ambles.
Membaca Firman Tuhan dan melakukannya adalah sebuah dasar
yang kokoh bagi kehidupan rohani kita. Sebab Firman Tuhan itu adalah pedang
Roh. Firman Tuhan itu sangat penting untuk kita pegang saat kita menghadapi
berbagai pencobaan, agar kita tak jatuh ke dalam perangkap Iblis. Sebab Iblis
adalah penipu ulung yang selalu ingin menyesatkan manusia, namun Firman Tuhan
berisi kebenaran yang akan menelanjangi setiap tipu daya dari Iblis.
Orang Kristen mempunyai kuasa untuk menginjak-injak Iblis
dan mematahkan setiap serangan Iblis. Orang Kristen juga selalu dalam
penyertaan Tuhan dalam setiap nafas kehidupannya. Asalkan kita mau mengandalkan
Tuhan dalam setiap persoalan hidup, Tuhan pasti akan bertindak menolong kita
untuk keluar dari pencobaan yang kita hadapi. Bersama Tuhan tak ada yang
mustahil, tak ada persoalan yang terlalu sulit untuk kita selesaikan. Sebab
Tuhan selalu lebih besar dari masalah kita....
Namun kalau kita hanya mau menjadi pendengar firman, tapi
tidak berusaha untuk melakukan firman Tuhan itu, maka di saat datang pencobaan,
kita akan mudah untuk lupa kalau kita punya Tuhan Yang Maha Dahsyat. Hanya
dengan bergaul erat dengan firman Tuhan dan setia belajar mempraktekkannya yang
akan membuat pengenalan kita akan sifat-sifat Tuhan Yang Maha Kasih itu semakin
mendalam. Kasih Tuhan itulah yang akan menjadi pegangan kita saat badai
kehidupan menerpa. Di saat kita tak tahu lagi harus berharap kepada siapa
disaat susah, kita akan ingat bahwa ada Tuhan yang akan selalu setia
mendampingi kita. Tuhan tak akan pernah meninggalkan kita sesaat pun di saat
kita mengandalkan-Nya. Orang yang bersandar kepada Tuhan pasti akan mampu untuk
bangkit dari keterpurukannya, dan ia pasti akan keluar sebagai pemenang di
setiap ujian kehidupan yang dilaluinya. Sebab semua masalah yang rumit adalah
hal yang mudah untuk diselesaikan bagi kita, bila kita bersama Tuhan kita.....
Maka benarlah syair sebuah lagu rohani yang mengatakan demikian :
Tuhan menetapkan langkah-langkah orang
Yang hidupnya berkenan kepada-Nya
Apabila ia jatuh, tak akan terg’letak
S’bab Tuhan menopang tangannya
Tangannya, tangannya, s’bab Tuhan menopang tangannya
Apabila ia jatuh tak akan terg’letak
S’bab Tuhan menopang tangannya
Marilah kita menjadi orang-orang yang berkenan kepada Tuhan
dengan selalu rajin belajar Firman Tuhan dan mempraktekkannya. Maka di saat
kita jatuh, pasti tak akan tergeletak, karena Tuhan akan selalu setia memegang
tangan kita di saat pencobaan itu datang......
Renungan Kristen